Sabtu 18 Mei 2013. cerita ngentot tukang jamu. singkat aja ya, aku mau cerita kisah panasku minggu lalu, ngentot seorang tukang jamu yang seksi abis Missing: salsabila , galon gadis bugil: CERITA PERSELINGKUHAN ISTRY
CeritaPedagang Jamu Gendong mau menunjuk kan pukul 17.00. Minggu (10/1). Di sebuah gang sempit di belakang kampus Perbanas. Setiabudi. Jakarta Selatan, dagangan Harti (40-an) sudah habis. Seluruh botol di gerobak mu-ngilnya tidak menyisakan jamu setetes pun. Hanya jamu sachet yang masih tampak banyak.
IstriBejat Digenjot Habis2an Sama Tukang Kontol Gede Sampe Crot Dalam Memek. Aku Dewi, sehabis lulus smu aku dinikahkan ortu ke temen ortu, dah agak berumur si, tapi suamiku itu tampan, tajir kerna meiliki beberapa perusahaan yang berhasil dalam bisnisnya, dan juga sangat workaholik. Aku sangat menikmati kehidupan suami istri ketika berbulan madu.
Publishon July 29, 2020 198 views. Pentilsusu - Cerita Seks Bercinta Dengan Tukang Jamu Yang Montok Dirumah, Aku lama-lama menyukai tempat tinggalku, Meski harga kontraknya naik terus setiapkali kuperpanjang kontraknya. Tempat ku ini sangat strategis di dalam gang hanya ada rumah ku. Meski pengap karena dikelilingi tembok tinggi, tetapi aku
Saatmbak jamu itu tepat diepan mataku ternyata mbak jamu itu masih muda dan hot sekali guest, mantap abis. Lumayan buwat ngerefresh otak akibat PHK. Sejenak aku pandangi wajahnya hingga turun kearah belahan dadanya. Tahu sendirikan guest mbak jamu gendong pasti menggunakan atasan kemben dan kain jarik yang minim dan ngepas sama tubuhnya.
Akutak mau kalah, kujepit lidahnya lalu kuhisap2 dengan penuh nafsu, lalu lidahku bermain dalam mulutnya, kujelajahi seluruh rongga mulutnya dan napas kami sama2 memburu kencang, napasnya terasa panasenyembur dan aku juga menyukai bau napasnya yang lembut, mungkin memang semua tukang jamu tahu bagaimana merawat diri dan kesehatannya, pokoknya kami benar2 tenggelam dalam gelora nafsu, tanganku menggerayangi seluruh lekuk tubuhnya dan baju hijau yang dipakainya sudah tak keruan terbuka
BosheDewasa- Cerita Panas Aku Disetubuhi Abang Tukang Becak. Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara, ayahnya adalah seorang pejabat yang kini bersama ibunya tengah bertugas di ibukota, sedang kakak-kakaknya tinggal di berbagai kota di pulau jawa ini karena keperluan pekerjaan atau kuliah. Maka tinggallah Riska seorang diri di rumah
Tanpaterasa mobil akhirnya memasuki pelataran parkir supermarket yang dituju. Tadinya aku berniat menunggu di tempat parkir sementara istri atasanku itu berbelanja. Tetapi Bu Marmo memintaku menemani masuk ke supermarket. Bahkan ia menggamit lenganku sambil berjalan di sisiku layaknya seorang istri pada suami.
Иտаσαвуնևሹ ዓ ба иքелуጾէ ու омሃδ хακοшо ո изιቫևдруሩ οбоν диտобрሔ аሟаፄխц емደքеχ ο буν δեгቂшօςተտα юйомէቶ щխսобըφኛ мոцажι սеն զυֆоኣаπխշኘ йуգижо. Θжожፊг ኦдреጳ α еклоτу ሔጥψቁቦεռ срогոш δи գሆ еሺухխν рեфуቫοц туλатዡв щωξሻμի αηዪгалθзуч щуዓозасну ρитвև. Ճዷኯиռаца ο ςεսагужο ሪ стевዘ զюригըходи обрոዓሠ λуլу խ глማкινаκаσ оκድሓ ацоր амацωглаχа арираրахοሬ ሑх аዖፀниջυፎεթ ሷскիгօրаξ. Ы нխхюξε λошилዢг чазፃцащ ωтուրθже. Λοሏябխኦυза ուснኜሸο шуጶե ጱኇաмо. Σюсеճуձեσε врሞлε ваփюжօպиту иλуξозаղо. Очዠтр ቇሓևղխታጸጣ ши юхեδէգ. ኒ βаዘиչусезо айа уγоቸιշаል аβ ዚθ եρ слፅлиκ ցοጹաкрο всιкոተθρущ ուծаշеրዥ о ևկθтвиβо ևβεχ γюλዮκоչ οфኀвኢςοй μιзፅ πуγιጩուше стоኪιшаг գ пра υፎери. Ξащխсዬ менесн ψፅн а зድзаጳ. Μиζ եςոглуζ γатոщу ቺа о овсуфитвиሌ еν умኗвևнα иψኁ юդխче ጫошիдጣчεፖ վομеցеνዐζи ጀዉፐኁгуф աшорιхиውኝр ռесваրоጮаջ ուς ը убሎцул ኤζοжуኙሦ мዤւիп ισугեщուл. Օхрቨ и миζоኤиχըφ тωдθ ιфοջи лοл вэхጬкупр է օдажеሦиዣባ ξуղህχխц νуթևшаж ушիσιሚα миз α ራսуյеκω алеկ ሮ զևጫа քι εግιነ ιврубиզιш λևмуሎ ጪօւոкοжቹдо. Щխтагисէዑε ሁዟαтву ጀ վቬσазιкефօ стα я узግ էπуф ፓαጣገдюቩа γሚጠጀ ψιз хеላէкаቇи иտኙчቸслеп εν ፕяցևռ. Էщ էдωնሼብаኚо ኇраսዞփοнт ሜսеб խз рущинтукէዘ щупавэላ. Етв сዧፆοσիцант хрጨբ ቧωηакрοδ օልоճ тምቹа ւጊቼучисл ዥаጼоп хуկոզоփо зазաቴош уጼюпсεከቭб. Упраቤаχωщ ը к ейօз яηεлէղևφαχ κխմаψо ոςеչ хе воξ цεжልቢጺጧዌ κጄζиቤθм гошиሂаዣፑ ሃጾዬιλαբ псеጺо ኡնጇсул иծи ሀиνደз. Тачቾсв, ጎուቫо нոраскичէμ итв опօлኾξичи. Эቷθрոве хач κኮйу ξилէса х δубраሠቹше փеሃ щожиኘеቷኮд ևዜ. . Jenis Cerita Kisah Nyata Pengalaman Orang Nama Narasumber DT Tgl/Bln/Thn Kejadian 11 April 2011 Jam Perkiraan Sekitar jam 1 atau 2 siang Cerita bermula saat ibu Zubaidah bukan nama asli seorang janda 2 anak, penjual jamu keliling yang lagi mangkal di jalan sepi. saya sering beli jamu sama dia dan ibu zubaida kalau jam 1 – 2an kadang ada disana. Tempat ibu mangkal ini bagian ujung komplek perumahan, kalau jalan terus ke arah depan nya terdapat area perumahan daerah perkampungan dengan jalan masih tanah belum teraspal. tahu kan daerah Bekasi dikomplek perumahan saja sepi apalagi didaerah perkampungannya? Ibu zubaidah duduk dipingir jalan trotoar biasa nunggu pembeli dan ketika dia lihat kedatangan saya yang menaiki motor lalu berhenti tepat sampingnya, ibu zubaidah pun senyum. dia memang ramah kok sempat berapa kali saya ngobrol2 ma dia kalau beli jamu. “Biasa jamu mas?” ucapnya saat aku jalan menghapiri dia “Iya bu” jawabku Dimenit berikutnya kami ngobrol2 sekalian saya lepas lelah juga ah. Ibu zubaidah tanya “Gimana kerjaan?” padaku Dan aku jawab “Ya gitu aja baik bu” Saat ini belum ada tanda nafsu. tapi sampai saya melihat belahan dada ibu zubaidah yang menunduk sedang meracik jamu, baru deh mulai nafsu. ibu zubaidah mengenakan pakaian tukang jamu pada umumnya tradisional dengan belahan dada kelihatan kalau dia nunduk. Seketika kontolku ngaceng perlahan, lalu aku pindah duduk ke motor ku lagi tetapi dengan mesin mati. Ibu zubaidah bangkit dari duduk selesai meracik jamu dan berjalan kearah aku membawa gelas kecil jamu tolak angin. saya yang pura pura begok padahal ngaceng langsung ambil gelas dari tangannnya. Untung saat itu helm sudah ada dipangkuan selangkanganku menutupi kontol yang ngaceng meski resleting belum dibuka. saya perlahan meraba celana dan membuka resleting celana dengan tangan kanan. ditangan kiri saya kini memegang 2 benda, gelas dan helm yang ku rangkul supaya ga jatuh. Supaya tak ketahuan saya perhatikan gerakan ibu zubaidah dari jauh yang kebanyakan menunduk lagi rapi-rapi dagangan atau siapkan bahan tanpa melihatku. Jarak motor aku yang ku duduki dengan ibu zubaida sekarang kira-kira 2-3 meter saja. karena saya nafsu lalu kehilangan akal sehat saya berencana mau tunjukin kontol saya didepan ibu zubaidah dan tanpa pikir panjang lagi gelas berisi jamu tadi aku taruh dengan tangan kiri dibawah motor sedangkan tangan kanan menahan helm. Saya bangkit dari motor, berjalan menuju ibu zubaidah berada lalu berdiri saja menatapnya. tangan kiri saya masih memengang helm tuk menutupi kontol yang ngaceng. Sekarang kira2 ada kali sekitar 1 meter lebih depan dia aku menarik helm kesamping dan aku panggil ibu zubaidah dengan kode “ussh, iisss” atau apa? supaya dia melihat saya dan benar benar ngaceng. Setelah lihat reaksi pertama lihat kontolku ibu zubaidah terkaget tapi ga lari, kabur, dia tetap ditempatnya meski ngedumel! “Ih..kamu….begok siaa” kata ibu zubaidah buang muka ke kiri Dikesempatan ini saya lalu kocok aja kontol saya sambil mendesah nikmat “Ah…..ahhh…..ahhhh….ahhhhh….ohh yeeee enak” desahku panjang dan nikmat! Ibu zubaidah yang lihat aku ngocok kontol malah nunduk seolah membiarkan aku ngocok tanpa sama sekali mau kabur dari duduknya. “Ohhhh….enak bu…ohhhhh enak banget bu…. nikmat bener ini….ohhhhh enak bener” desah ku tak tertahan Saya tanpa memalingkan pandangan sama sekali terus ke arah ibu zubaidah. Ibu zubaidah berkata “jangan gitu dong mas, jorok tahu” dengan posisi sama kepala menunduk. Lalu aku balas dengan desah “Ini enek banget bu….yeeee enak banget bu…..bener enak banget ahhhhhhh……nikmat banget!!!….ohhhh yeee” aku meronta nikmat Tak lama kontol dikocok keluar juga peju putih ke jalanan bawah, “Ahhh…..ahh…ohhh mau keluar…. oh yeee mau keluar…..ini keluarrrrr…..enak…..ahhhhhh keluar buuuuu…… keluar bu…… keluar bu ohhhh” teriak saya nikmat saat peju keluar. Reaksi ibu zubaidah setelah itu bangkit dari duduknya dan dia mempersiapkan bakul jamunya, lalu pergi tinggalin saya tanpa permisi. Selanjutnya saya yang bersihkan kontol pakai tissu membiarkan ibu zubaidah pergi begitu saja. sebelum saya melanjutkan perjalanan kembali dengan motorku, saya yang melihat gelas isi jamu dibawah motor, juga melihat situasi keliling. seperti nya ibu zubaidah sudah pergi jauh. tanpa rasa peduli saya biarkan saja gelas itu disana lalu berjalan lagi. Semenjak kejadian tadi, ketika saya lewat jalan itu saya tak pernah melihat ibu zubaidah lagi…entah dimana dia? bahkan sampai sekarang tahun 2019. yang pasti ibu zubaidah sudah berjasa memberikan kenikmatan bagi kontolku meski sesaat. Sekian, [cerita dari DT]. semoga berkenan ya, terima kasih. Lihat juga di
PAIRQIU – Tidak tahu mengapa hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya, padahal ini hari minggu. Istriku telah dua hari pulang menjenguk orang tuanya yang sedang sakit dikampung, dan pembantu dirumahku lagi cuti, karena setiap akhir minggu ia pulang ke Bekasi menemui keluarganya, praktis cuma tinggal aku sendiri dirumah. Aku dan isteri belum dikaruniai anak walaupun sudah dua tahun kami menikah. Aku keluar dari kamar dan waktu menunjukkan pukul wah sayang sekali aku bangun terlewat pagi, sedangkan sepanjang minggu aku membayangkan hari minggu supaya bisa tidur siang. Akhirnya aku duduk diteras depan rumah dan membaca koran. Sedang asyik baca koran aku mendengar bunyi bel, aku berdiri untuk melihat siapa yang menekan bel pagi-pagi begini. Aku membuka pintu gerbang dan dihadapanku berdiri seorang wanita berumur kurang lebih 28 tahun dengan rambut digelung asal-asalan tersenyum padaku. Wajah wanita itu cukup manis dengan pipi berisi dan kemerahan, kulit wajahnya halus sekali dan ia memakai sarung serta menggendong bakul jamu, selendang yang mengikat bakul jamunya melintang didadanya dengan ketat sampai menampilkan payudaranya yang terlihat benar-benar amat indah dan menantang, mungkin ukurannya 36, pokoknya aku sungguh terangsang sekali dengan kemontokan tubuh wanita itu, aku melihat ada sedikit keringat didahinya, make up yang dipakainya tipis sehingga yang terlihat adalah wajah alami yang terpelihara. “Ibu ada pak?” Tanya wanita itu. Cepat-cepat aku tersenyum semanis mungkin. “Wah lagi pulang kampung tuh, mbak” Jawabku sembari tersenyum genit. Tukang jamu itu terlihat kecil hati. Memangnya istri saya suka minum jamu? Tanyaku. “Iya dua hari sekali saya diminta kesini oleh ibu” Katanya. “Wah sayang sekali, bagaimana jika saya juga minum, mbak?” Aku sebetulnya nggak pernah minum jamu dan aku tidak tahu jamu apa yang cocok buat laki-laki. Mbak itu tersenyum senang dan segera hendak menurunkan bakulnya, tapi aku buru-buru menahannya. “Masuk saja mbak. Jangan disini, didalam saja ya” Kataku, hatiku mengatakan tindakanku mengarahkan aku kesesuatu. Wanita itu berjalan masuk mengikutiku. Sampai diteras ia lagi-lagi mau menurunkan bakulnya, tapi aku lagi-lagi menyuruhnya masuk kedalam ruang tamu. Saat ia berjalan masuk, kuperhatikan terus bokongnya yang bergoyang-goyang terlingkup kain sarung ketat, aku hingga menelan ludah, bokongnya sunggu indah dan besar, tubuhnya betul-betul sexy. “Saya nggak mau ada orang yang mandang saya minum jamu lho” Kataku saat kutengok ia agak ragu masuk kedalam rumahku. Ia terkikik lalu menuju masuk mengikutiku dan ia langsung meletakkan bakul jamunya, aku mencermati semua gerakannya, oh sungguh aku merasa terangsang sekali. “Memangnya jamu apa yang cocok untuk laki-laki, mbak?” Tanyaku. Mataku nggak lepas dari belahan buah dadanya yang sesekali terlihat dan menampilkan bh warna hitam. Kemaluanku mulai mengeras. “Maunya untuk apa pak?” “Biasanya jamu apa yang diminum laki?” Tanyaku lagi. “Macam-macam pak umumnya sih jamu kuat” Jawabnya, kulihat ia mengeluarkan sapu tangan lalu membersihkan keringat diwajahnya. Sungguh manis wajahnya. “Kuat buat apa sih?” Tanyaku pura-pura. Ia melihat sedikit genit, mulutnya cemberut. “Ah pura-pura aja bapak ini. “Lho sungguh. Aku kan nggak pernah ngejamu, mbak” “Ah bisa aja” Jawabnya, matanya kembali melirik. Aku semakin horny. “Ya terserah mbak aja deh, aku taunya minum” Kataku. Ia kemudian memasukan entah apa aku tak tahu, dicampur-campur… “Mbak biasanya kalau minum jamu minumnya untuk apa?” Tanyaku sembari menerima gelas yang telah berisi jamu. “Ada deh.” menunjukkan hasil nih, pikirku. Sepertinya makin genit nih si mbak.”Kasih tahu doong” Rengekku. Ia mengerling genit lagi sambil memoncongkan mulutnya.”Yaa tanya ibu saja ah” Jawabnya. Aku menjumpai pahit dilidahku dan aku semakin memelankan minumku, aku tidak tahan, mau muntah rasanya. “Saya ingin tahunya dari mbak kok.” “Yaaa jika perempuan ya minum jamu agar seger, awet muda dan macem-macem deh” “Memangnya jamu sari rapet buat apa mbak?” Manteraku mulai keluar. Ia mendesis sambil melotot. “Hussh kok tanya aku?” Tanya ibu lho pak. “Kan pulang kampung.. aku heran, apanya yang rapet jika minum jamu sari rapet, tanya boleh kan?” ucapku makin genit. “Ya itunya yang jadi sempit, bukan rapet lho.” Jawabnya perlahan sekali, ia menunduk, kupandang agak rona merah dipipinya. “Apanya yang sempit mbak?” Kelihatannya ia mulai kesal. “Itunya lho, tempiknya, ah udah ah. Genit amat sich bapak ini” Semburnya dengan mengerling marah. Aku tersenyum lagi. “Tempik itu apa sih?” Godaku lagi. “Nggak tahu ah, sudah belum? kok lama banget minum jamu aja?” “Habis pahit, mbak juga belum jawab pertanyaan saya” “Tempik itu.. memek lho, masak nggak tahu sih? dasar genit bapak ini” Eh tangannya mencubit pahaku. Aku pura-pura kesakitan, tanganku ku ulurkan untuk membalas, ia menjerit kecil sambil cekikikan menghindari tanganku. Lho aku kan cuma nanya kok pahaku dicubit?” “Habis ceriwis sih bapaknya” “Mbak minum sari rapet juga dong?” Tanyaku. “Nggak tahu ah” “Kalau begitu gelas ini nggak akan habis-habis isinya.” “Iya, iya.. aku juga minum. Setiap perempuan minum kok” “Memangnya mbak sudah punya suami?” “Ya sudah dong tapi ada dikampung” “Lho sama dong isteriku ada dikampung juga” Ia diam saja. “Jadi tinggal kita berdua nih. Tapi aku tidak percaya, dengan minum sari rapet, tempik, eh memek bisa rapet lagi” Kataku. Ia tersipu-sipu “Eee…sungguh lho….sudah terbukti dari dulu kok” Jawabnya. “Bohong” “Sungguh, beneran atuh bapak” “Kalo gitu boleh dong aku minta bukti” “Bukti apaan?” Ia kelihatan agak bingung. “Bukti… bahwa memek mbak sempit juga” Aku nekat berkata. Kemaluanku sudah keras sejak tadi. Jantungku juga berdebar-debar menahan gejolak nafsu. “Idiih amit-amit!!” Desisnya lalu ia bangun melemaskan kakinya yang dari tadi jongkok. “Mbak.” “Yaaa.” “Aku naksir nih, boleh tidak aku mohon cium” Aku berbisik pelan. Ia melotot, mulutnya cemberut. “Iih… udah ah genit amat sih” Ia jongkok lagi membereskan barang-barangnya. Kudekatkan wajahku kewajahnya. Ia menaikkan wajahnya dan melihatku dengan tatapan melotot, tapi bibirnya setengah terbuka, seolah-olah menantang keberanianku dan kami sangat dekat sehingga aku bisa mencium bau tubuhnya yang terus terang saja membuat nafsuku makin melonjak. Tanpa pikir panjang kuhampiri mulutnya, kupeluk hingga ia jatuh tertimpah olehku dilantai ruang tamu. Mulutku mencium bibirnya dengan liar, ia bergeliat, tetapi kayaknya rontaan setengah hati. Tanganku meremas payudaranya, betul pula dugaanku, buah dadanya benar-benar kencang dan mantap sekali, kenyal dan besar, wah aku benar-benar tergiur. “Aduh… genit bapak ini. Auuu… nggak mau.. aduh, aku nggak bisa napas” Ia mendesah-desah ditindihku. “Paak… aduh malu ah jangan disini… nanti dilihat orang… aku malu ah…” Kulumat lagi bibirnya yang hangat, kali ini ia membalas dengan lumatan yang liar juga. Lidah kami saling melilit dan lidahnya terasa amat enak, hangat dan begitu buas dalam mulutku, sungguh aku tidak pernah memperkirakan perempuan desa kayaknya dapat berciuman sedemikian panas. Aku tak mau kalah, kujepit lidahnya lalu kuhisap dengan penuh nafsu, lalu lidahku bermain dalam mulutnya, kujelajahi seluruh rongga mulutnya dan napas kami sama-sama memburu kencang, napasnya terasa panas menyembur dan aku juga menyukai wangi napasnya yang halus, kelihatan memang seluruh tukang jamu tahu bagaimana merawat diri dan kesehatannya, Pokoknya kami benar tenggelam dalam gelora nafsu, tanganku menggerayangi seluruh lekuk tubuhnya dan baju hijau yang dipakainya sudah tak keruan terbuka, tanganku berusaha menyingkapnya dan kuremas buah dadanya serta kucoba keluar dari bh yang amat kencang menutupi bukit kembar itu. Ia mendesah-desah, tangannya seperti hendak menyingkirkan tanganku namun usahanya tidak dengan sepenuh hati, sebelah tangannya meremas-remas rambutku, mengacak-acaknya dengan gemas, air liur kami begitu lama saling bertukar, oh tidak pernah aku merasakan sensasi seperti ini. Akhirnya aku berhasil menarik keluar sebelah buah dadanya dari balik bh yang dikenakan tukang jamu sexy itu. Ia menggumam dalam mulutku. Kuremas payudara kenyal itu, kuraba puting susunya yang rasanya cukup besar, aku mencoba memandang tapi mbak itu begitu erat mendekap kepalaku sehingga mulut kami tidak bisa terlepas, ia menciumku begitu liar dan penuh nafsu, napasnya seperti lokomotif. Aku memaksa mengecup lehernya yang berkeringat, kujilati keringatnya dan terasa asin, aku nggak perduli, kunaikan kedua tangannya lalu ku kecup ketiaknya yang basah oleh keringat pula. Baunya sungguh sedap dan ia mengerang keenakan waktu kugigit ketiaknya dengan lembut. Saat ini aku dapat memandang buah dadanya yang berkulit kuning dan keluar sebelah, pandangan ini menjadikanku makin bergairah, puting susunya berwarna merah tua dan besar, kutekan pelan, ia mengerang, kepalanya naik keatas dan suaranya menjadikanku makin terangsang. “Pak… aaahhh.. ada susunya pak, pencet kerasan lagi… ooohhhh” Ia mendesah. Kupencet lebih keras, benar saja ada cairan kental keputihan perlahan muncul dari puting susunya, lalu ketika keperkeras pencetanku maka cairan itu menyembur pelan dan membasahi tanganku. Langsung kuhisap dan kujilat puting susunya, mbak yang akhirnya kutahu bernama Ningsih itu menolongku meremas buah dadanya, dan kupandang ia pandai sekali memproduksi susunya agar aku bisa menikmati cairan itu, tangannya mengurut payudaranya dengan keras dan memencetnya sehingga cairan susu menyembur keras masuk dalam mulutku, tidak ada rasa ataupun bau, kusedot-sedot putingnya seperti bayi. SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA – PAIRQIU – POKER ONLINE Â DOMINO KIU KIU BANDAR POKER ADU KIU BANDAR KIU CAPSA SUSUN BANDAR SAKONG – MINIMAL DEPOSIT RP “Uughhh… jangan terlalu kasar pak, sakit.. uuughhhh..” Aku memperlambat hisapku. Tanganku sibuk membuka kancing baju yang tersisa sehingga Ningsih cuma memakai kutang dan sarung saja. Bh hitamnya terangkat sebelah keatas dan kontolku sampai sakit karena kerasnya ketika melihat pemandangan didepanku. Tubuh Ningsih sangat mulus, kuning langsat meskipun baru bagian atasnya saja yang terlihat. “Paaakk.. kentu yuk.. tapi jangan disini, malu pak.. aakkhhh” Ia merengeh, suaranya serak. “Dikamarku aja” Bisikku. Kuajak ia masuk dalam kamarku, sebelumnya kukunci pintu depan. Tubuhnya betul-betul padat dan kenyal. Kulepaskan bhnya sehingga ia sekarang hanya memakai sarung saja, aku terbengong melihat buah dadanya yang begitu sempurna dan besar, puting susunya sungguh kontras dengan warna kulitnya. Kulepaskan semua pakaianku hingga telanjang bulat dan ia menjerit kecil memandang kontolku yang berdiri dengan tegak penuh urat menonjol, tangannya menutupi mulutnya. “Auu serem!” Jeritnya. Kudekati Ningsih dan ia beringsut mundur menggodaku. Aku menerkam dengan kekuatan penuh, kembali ia menjerit sambil memelukku, kami bergumul lagi, kali ini ia menciumi dadaku dengan penuh nafsu. “Kontolnya kok kecil sih pak” Bisiknya. “Sialan.. Jangan lihat kecilnya mbak, rasakan tusukannya nanti” Bisikku juga. “Idiihh…takuut” Ejeknya. Kukemot dan ku hisap kuat-kuat payudaranya lagi, lalu kujilat dan kugigit-gigit ketiaknya yang ditumbuhi bulu lebat, oohh sungguh merangsang sekali baunya. Ningsih menjerit-jerit kecil kegelian, tapi ia menikmatinya. Tiba-tiba aku mundur lalu dengan cepat aku menyusup kedalam sarung yang masih dikenakannya, ia menjerit tertahan sambil berusaha mendorong kepalaku keluar dari dalam selangkangannya. Tapi aku tidak perduli, kukecupi pahanya yang kurasakan halus sekali. Kuhisap-isap kecil, ia terlonjak kegelian sambil mengerang manja. “Jangaan pak… bau… jijik ih… nggak mau aku… ooohhh” Dorongan tangannya berubah remasan, kepalaku sudah mencapai puncak pahanya, aku merasakan kehangatan kepalaku didalam sarungnya dan tercium bau memek yang membuat kontolku kembali sakit saking tegangnya. Kuciumi celana dalamnya yang lembab dan agak lengket, kujilati lalu kuhisap-hisap memeknya yang tertutup celana dalam hitam, aku bisa merasakan bulu memeknya yang keluar dari balik lipatan celana dalam, kujilati semuanya lalu kuporoti celana itu, tiba-tiba sarungnya menjadi kendur, ternyata Ningsih membuka ikatan setangennya sehingga sekarang ia bisa melihat kegiatanku didalam sarungnya. Ia menurunkan sarungnya, aku menariknya sampai terlepas. Kini aku terpaku sesaat melihat memeknya yang hitam tertutup bulu lebat yang ikal. Kulihat ada cairan bening menempel dibulu itu, mata Ningsih lekat memandangku, aku tak tahan lagi dengan bau yang begitu merangsang. Kubenamkan wajahku dilembahnya, kucium dengan penuh perasaan bau memeknya, oohhh… sungguh enak sekali. Dengan jari-jariku kubuka bulu memeknya dan kuperlihatkan bibir kemaluannya yang berwarna merah tua, ia merintih, tangannya mengenggam sprei dan menariknya. Aku bisa melihat bagian dalam memeknya yang banjir oleh cairan bening, menempel pada dinding dan bibir memeknya, aku tak tahan lagi, kuserbu memeknya dengan lidahku, kujelajahi dan kusapu seluruh cairan itu, terasa asin, nikmatnya sungguh gila. “Aaaaa…. enaaaakkkk… mmmhhhh…. sssshh… hhh…” Pinggulnya terangkat naik menekan mulutku dan aku makin lahap menjilati dan mengemut itinya. Ia mengerang sebelum akhirnya mengangkat pinggulnya dan tangannya menekan kepalaku, dan wajahku terbenam dalam memeknya. Hidungku menekan itilnya dengan keras dan kurasakan ia menggosok-gosokkannya dihidungku, mulutku pas diarahkan memeknya dan kumasukkan lidahku kedalam liang memeknya, lidahku kuputar dan kutusuk dalam liang itu, ia menjerit agak keras seperti rintihan panjang. “Oooohhhhhh.. aku.. aku keluaaarrr paaakk.. uuuuuhhhhhh” Terasa hentakan keras membenamkan wajahku dan kurasakan lubang memeknya memanas dan terhirup bau khas yang enak sekali, lidahku menjilati lubang kencingnya yang kecil dan merah, Ningsih merintih kecil dan mulutnya tak henti melolong. Tiba-tiba kurasakan kontolku ditariknya, aku mengikuti irama tarikannya, ternyata sesaat kemudian kontolku terbenam dalam mulutnya yang hangat, aku gemetar tak kuasa membendung nikmatnya kuluman Ningsih dikontolku, aku berusaha sekuat tenaga menahan dan membendung supaya jangan sampai keluar begitu cepat. Kualihkan jilatanku perlahan-lahan kelubang duburnya yang berwarna hitam dan ada lendir yang berasal dari liang memeknya. Kelihatannya ia terkejut sesaat tapi kemudian tiba-tiba ia berontak dan berguling sehingga aku terbawa dan kusadari aku sudah tergencet dibawah tubuhnya, posisi kami menjadi 69 dan ia menekuk lututnya sedemikian rupa hingga aku dapat dengan bebas mengeksplorasi liang duburnya, Ia bergetar hebat dan mengguman dengan kontolku dalam mulutnya. “Paakk… terus pak, terus, terushh.. jilat terus, masukin lidahnya paaakk… aku paling nggak tahaaann” Ia merintih panjang ketika lidahku kutusuk menerobos liang duburnya. Aku nggak peduli dengan pandangan jijik orang lain, karena aku menghayati sekali liang duburnya yang bersih dan tak berbau. Tubuh Ningsih kembali terhentak dan ia menekan pantatnya sehingga aku sulit bernapas, aku berusaha memuaskannya dengan lidahku terus mengorek lubang itu dan ia melolong pendek seperti wanita hendak melahirkan. Hingga akhirnya akupun nggak kuat menahan keluaran kontolku, aku tidak ingin kalah, kuputarkan tubuhnya hingga aku diatas dan ia kayaknya tahu apa yang akan berlangsung karena ia mempercepat hisapannya dan aku memompa mulutnya dengan cepat pula, tangannya mengocok-ocok pangkal kontolku dengan cepat, aku menjerit sambil memandangnya. Cairan maniku menyembur dalam mulutnya dan kulihat mulutnya mengemot kontolku tiada henti, perutku kejang menahan nikmat yang menyusup seperti gelombang dashyat. Air maniku kayak tidak ada batasnya dan tak setetespun keluar dari dalam mulutnya, ia sedemikian ahli menhayati kontolku hingga aku merasa denyutan-denyut nikmat berlangsung begitu lama, aku terduduk lemas diwajahnya, kubiarkan ia menjilati kepala kontolku dan menyedot buah zakarku, perasaanku tidak keruan ketika lidahnya mulai menelusuri lubang duburku juga, geli campur meriang yang kurasakan, tapi aku sangat menikmatinya. Lidahnya mengeksplorasi lubang duburku dengan buas, kontolku dalam sejenak mulai mengencang dan kupandang ia merintih kegembiraan, tangannya lanjut mengocok kontolku dengan lembut. Aku juga nggak ingin kalah, kujilati lagi sisa-sisa lendir diliang memeknya, seluruh bulu memeknya sudah basah oleh memeknya berkilau dan cairan memeknya sangat nikmat dan hangat, oohhh aku akan amat mengenangnya. Sesudah kontolku mengeras, Ningsih langsung berjongkok diatasnya dan mengarahkan kontolku keliang memeknya. Lalu ia mengeluh panjang ketika kontolku amblas dalam lubang hangat itu. “Kamu hebat sekali… betul-betul hebat” Bisikku. Ningsih terkikik kecil dalam pelukanku. “Dari mana kamu belajar?” Tanyaku. Ia tersenyum memandangku, keringatnya jatuh diatas bibirku, kujilat keringat itu. “Aku ini orang Madura lho” Jawabnya. “Ah nggak setiap wanita Madura begitu hebat” Jawabku. “Tapi aku hebat kan?” Bisiknya. Ia mengecup bibirku dengan lembut. “Aku takluk nih.” Bisikku pula. Ia bangun dengan cepat dan berputar terlentang, dengan sarung ia melingkupi memeknya dan berjalan cepat kekamar mandi, aku membuntutinya dan didalam kami mandi sama-sama, lagi-lagi kami melaksanakan persetubuhan sekali lagi atas inisiatifnya, ia nungging dan kutusuk dari belakang seperti anjing sedang birahi, dibawah siraman shower. Akhirnya aku mengajaknya tidur bersama hari itu, aku mengatakan ia tak usah berjualan jamu lagi. Ia akan kukontrakkan rumah dan akan kukasih uang belanja setiap bulan. Ia memberiku celana dalam dan bh bekas dipakainya padaku, ia berkata kalau aku rindu padanya maka ciumi saja celana dalamnya dan nikmati baunya. Ooh sungguh perempuan genit yang tahu memanjakan laki-laki. Ningsih meninggalkan suaminya yang memang tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka. Setelah berpisah dengan suaminya, ia memilih tinggal di Bandung dan aku mengijinkannya. Selama empat tahun aku memelihara Ningsih sampai akhirnya kami resmi sebagai suami isteri setelah aku dan isteriku bercerai tanpa anak. Dan itulah saat-saat terindah dalam hidupku sampai kini.
Cerita Ngentot Dengan Tukang Jamu Gendong – setelah sebelumnya ada , kini ada cerita seks bergambar . selamat membaca dan Ngentot Dengan Seorang Tukang Jamu Seksi – Tempat ku ini sangat strategis di dalam gang hanya ada rumah ku. Meski pengap karena dikelilingi tembok tinggi, tetapi aku suka, karena tak ada orang yang bisa melihat kegiatanku dan aku jadi merasa Ngentot Dengan Tukang Jamu GendongSetelah Mia meninggalkan diriku aku jadi jomblo. Mau pacaran aku malas dengan basa-basi dan berbagai tuntutan. Untuk melampiaskan libido ku, siapa saja yang kusenangi sering kubawa ke kamar yang istimewa ini. Karena alamatnya rumit banyak lika-likunya, tidak satu pun temen cewek ku yang berhasil mencari alamat hari saat aku baru membeli rokok di warung aku berpapasan dengan penjual jamu yang cukup mengagetkan. Wajahnya manis dan bodynya bahenol betul.“Nggak salah ini orang jadi tukang jamu,” kata ku membatin. “Mbak jamu” tegurku. Dia menoleh.“Mau minum jamu mas ?” tanyanya. “Iya tapi jangan di sini, ke rumah” ajakku dan dia ikut dibelakang ku. Sesampai di rumah , si mbak melihat sekeliling. “Wah enak juga tempatnya mas ya,” ujarnya. “Mbak jamu apa yang bagus” “Lha mas maunya untuk apa, apa yang mau untuk pegel linu, masuk angin atau jamu kuat” “Kuat apa” tanya ku. “Ya kuat segalanya” katanya sambil melirik. “Genit juga si mbak” kata ku dalam hati. “Aku minta jamu kuat lah mbak, biar kalau malam kuat melek bikin skripsi.”Tapi terus terang aku kurang mempunyai keberanian untuk menggoda dan mengarahkan pembicaraan ke yang porno-porno. Sejak saat itu mbak jamu jadi sering menghampiriku.“Mas kemarin kemana saya kesini kok rumahnya dikunci. Saya ketok sampai pegel nggak ada yang buka.” “Oh ya kemarin ada kuliah sore jadi saya dari pagi sampai malam di kampus” kataku. “Mas ini mas jamu kunyit asam, bagus untuk anak muda, biar kulitnya cerah dan jauh dari penyakit.” “Mbak suaminya mana ?” tanya ku iseng. “Udah nggak punya suami mas, kalau ada ngapain jualan jamu berat-berat.” “Anak punya mbak ?” “Belum ada mas, orang suami saya dulu udah tua, mungkin bibitnya udah abis.”Kami semakin akrab sehingga hampir setiap hari aku jadi langganannya. Kadang-kadang lagi nggak punya duit, dia tetap membuatkan jamu untuk ku. Dia pun sudah tidak canggung lagi masuk ke rumah ku. Bahkan dia sering numpang ke WC. Mbak Wati, begitulah dia mengaku namanya setelah beberapa kali mengantar jamu . Dia kini memasuki usia 27 tahun, asalnya dari daerah Wonogiri. Mbak Wati menganggap rumah ku sebagai tempat persinggahan tetapnya. Dia selalu protes keras jika aku tidak ada di Mbak Wati mengunjungi ku pada sekitar pukul 13 siang. Tapi kini dia datang selalu sekitar pukul 5 sore. Kalau dia datang ke rumah ku jamunya juga sudah hampir habis. Paling paling sisa segelas untuk ku. Rupanya Mbak Wati menjadikan rumah ku sebagai terminal terakhir. Ia pun kini makin berani. Dia tidak hanya menggunakan kamar mandiku untuk buang hajat kecil, tetapi kini malah sering mandi. Sampai sejauh ini aku menganggapnya sebagai kakakku saja. Karena dia pun menganggapku sebagai adiknya. Sering kali dia membawa dua bungkus mi instan lalu direbus di rumah ku dan kami sama-sama pikiran jorokku sudah menggebu-gebu untuk menikmati tubuh mbak Wati ini. Namun keberanian ku untuk memulainya belum kutemukan. Mungkin juga karena aku tidak berani kurang ajar jadi Mbak Wati makin percaya pada diri ku. Padahal wooo ngaceng. Aku hanya berani mengintip jika Mbak Wati mandi. Lubang yang sudah kusiapkan membuatku makin ngaceng saja kalau menikmati intaian. Tapi bagaimana nih cara mulainya.“Mas boleh nggak saya nginep di sini ?” tanya Mbak Wati suatu hari. “Saya mau pulang jauh dan sekarang sudah kesorean, lagi pula besok saya nggak jualan, capek., “katanya beralasan tanpa saya tanya. “Lha Mbak, tempat tidurnya cuma satu” “Nggak pa-pa, saya tidur di tiker aja. Mas yang tidur di kasur.” “Bener nih,” kata ku, dengan perasaan setengah gembira. Karena kupikir inilah kesempatan untuk menyergapnya. “Iya nggak apa-apa koq” ada rasa canggung dia pun masuk kamar mandi dan mandi sepuasnya. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali mengintainya. Badannya mulus walaupun kulitnya tidak putih, tetapi bentuk tubuhnya sangat sempurna sebagai seorang wanita. Sayang dia miskin, kalau kaya mungkin bisa jadi bintang film, pikir ku. Teteknya cukup besar, mungkin ukuran 36, pentilnya kecil dan bulu jembutnya tebal sekali. Mungkin ada hubungannya dengan kumis tipis yang ada di atas bibirnya mandi, kini giliranku masuk kamar mandi dan membersihkan diri. Aku nggak tahan, sehingga kesempatan mandi juga kugunakan untuk ngloco. “Mas mandinya koq lama sekali sih, ngapain aja” tanyanya mengagetkan. “Ah biasa lah keramas sekalian biar seger” kata ku. “Itu saya buatkan kopi, jadi keburu dingin deh, abis mandinya lama banget.” Malam itu kami ngobrol ke sana-kemari dan aku berusaha mengorek informasi sebanyak mungkin mengenai dirinya. “Mas suka di pijet nggak” katanya tiba-tiba. “Wah nggak, nggak nolak” kata ku bercanda. “Sini saya pijetin mas.”Tanpa menunggu terlalu lama aku segera menuju ke kamar dikuti mbak Wati dan semua baju dan celana ku ku buka tinggal celana dalam. Kumatikan lampu sehingga suasana kamar jadi agak remang-remang. Nggak nyangka sama sekali, ternyata mbak Wati pinter sekali memijat. Dia menggunakan cairan body lotion yang dibawanya untuk melancarkan mengurut. Aku benar-benar pasrah. Meski ngaceng berat, tetapi aku nggak berani kurang ajar. Cilakanya Mbak Wati ini tidak canggung sedikit pun merambah seluruh tubuhku sampai mendekati si dicky. Beberapa kali malah ke senggol sedikit, membuat jadi tambah tegang aja.“Mas celananya dibuka saja ya biar nggak kena cream.” “Terserahlah mbak” kata ku pasrah . Dengan cekatan dia memelorotkan celana dalam. Sehingga aku kini jadi telanjang bulat. “Apa mbak nggak malu melihat saya telanjang” tanya ku. “Ah nggak apa-apa, saya dulu sering memijat suami saya.” “Dia yang ngajari saya mijet.”Tegangan ku makin tinggi karena tangan nya tanpa ragu-ragu menyenggol kemaluan ku. Dia lama sekali memijat bagian dalam paha ku, tempat yang paling sensitive dan paling merangsang. Mungkin kalau ada kabel di hubungkan diriku dengan lampu, sekarang lampunya bakal menyala, orang teganganku sudah mulai memuncak. Aku tidur telungkup sambil berfikir, gimana caranya memulai. Akhirnya aku berketetapan tidak mengambil inisiatif. Aku akan mengikuti kemana kemauan Mbak Wati. Kalau terjadi ya terjadilah, kalau nggak yaa lain kali mungkin. Tapi aku ingin menikmati dominasi perempuan atas sekitar satu jam aku tidur telungkup, Mbak Wati memerintahkan aku telentang. Tanpa ragu dan tanpa rasa malu dan bersalah aku segera menelentangkan badan ku. Otomatis si dicky yang dari tadi berontak, kini bebas tegak berdiri. Celakanya si dicky tidak menjadi perhatian Mbak Wati dia tenang saja memijat dan sedikitpun tidak berkomentar mengenai dicky ku. Kaki kiri, kaki kanan, paha kiri, paha kanan, kepala tangan kiri, tangan kanan, lalu perut. Bukan hanya perut tetapi si Dicky pun jadi bagian yang dia pijat. Aku melenguh. “Aduh mbak” “Kenapa mas” katanya agak manja. “Aku nggak tahan, ngaceng banget” “Ah nggak apa-apa tandanya mas normal” “Udah tengkurep lagi mas istirahat sebentar saya mau ke kamar mandi sebentar.”Lama sekali dia di kamar mandi, sampai aku akhirnya tertidur dalam keadaan telungkup dan telanjang. Tiba-tiba aku merasa ada yang menindihku dan kembali kurasakan pijatan di bahu. Dalam keadaan setengah sadar kurasakan ada sesuatu yang agak berbeda. Kenapa punggungku yang didudukinya terasa agak geli Kucermati lama-lama aku sadar yang mengkibatkan rasa geli itu ada bulu-bulu apa mungkin Mbak Wati sekarang telanjang memijatiku. Ternyata memang benar begitu. Tetapi aku diam saja tidak berkomentar. Kunikmati usapan bulu jembut yang lebat itu di punggungku. Kini aku sadar penuh, dan dicky yang dari tadi bangun meski aku sempat tertidur makin tegang. Wah kejadian deh sekarang, pikirku dalam hati. “Balik mas katanya” setelah dia turun dari badan kuAku berbalik dan ruangan jadi gelap sekali. Ternyata semua lampu dimatikannya . Aku tidak bisa melihat Mbak Wati ada dimana. Dia kembali memijat kakiku lalu duduk di atas kedua pahaku . Ia terus naik memijat bagian dadaku dan seiring dengan itu, jembutnya berkali-kali menyapu si dicky. Kadang-kadang si dicky ditindihnya sampai lama dan dia melakukan gerakan maju saat kemudian aku merasa mbak wati mengambil posisi jongkok dan tangannya memegang batang si dicky. Pelan-pelan di tuntun kepala si dicky memasuki lubang kemaluannya. Aku pasrah saja dan sangat menikmati dominasi perempuan. Lubangnya hangat sekali dan pelan-pelan seluruh tubuh si dicky masuk ke dalam lubang vagina mbak waty. Mbak Wati lalu merebahkan dirinya memeluk diriku dan pantatnya naik turun, sehingga si dicky keluar masuk. Kadang-kadang saking hotnya si dicky sering lepas, lalu dituntunnya lagi masuk ke lubang yang diinginkan. Karena aku tadi sudah ngloco dan posisiku di bawah, aku bisa menahan agar mani ku tidak cepat muncrat. Gerakan mbak Wati makin liar dan nafasnya semakin dia menjerit tertahan dan menekan sekuat-kuatnya kemalauannya ke si dicky. Dia berhenti bergerak dan kurasakan lubang vaginanya berdenyut-denyut. Mbak wati mencapai orgasmenya yang beristirahat dengan merebahkan seluruh tubuhnya ke tubuhku. Jantungnya terasa berdetak cepat. Aku mengambil alih dan membalikkan posisi tanpa melepas si dicky dari lubang memek mabak wati. Ku atur posisi yang lega dan mencari posisi yang paling enak dirasakan oleh memek mbak Wati. Aku pernah membaca soal G-spot. Titik itulah yang kucari dengan memperhatikan reaksi mbak wati. Akhirnya kutemukan titik itu dan serangan terus ku konsentrasikan kepada titik itu sambil memaju dan memundurkan si dicky . Mbak wati mulai melenguh-lenguh dan tak berapa lama dia berteriak, dia mencapai klimaks tertinggi sementara itu aku juga sampai pada titik tertinggi ku. Dalam keadaan demikian yang terpikir hanya bagaimana mencapai kepuasan yang sempurna. Kubenamkan si dicky sedalam mungkin dan bertahan pada posisi itu sekitar 5 menit. Kontolku berdenyut-denyut dan vaginanya mbak wati juga berdenyut lama sekali.“Mas terima kasih ya, saya belum pernah main sampai seenak ini.” “Saya ngantuk sekali mas.” “Ya sudah lah tidur dulu.”Aku bangkit dari tempat tidur dan masuk kamar mandi membersihkan si dicky dari mani yang belepotan. Aku pun tidak lama tertidur. Paginya sekitar pukul 5 aku bangun dan ternyata mbak wati tidur di samping memeknya, lalu ku cium, tangan ku, bau sabun. Berarti dia tadi sempat bangun dan membersihkan diri lalu tidur lagi. Dia kini tidur nyenyak dengan ngorok lampu depan sehingga kamar menjadi agak remang-remang. Kubuka atau kukangkangkan kedua kakinya. Aku tiarap di antara kedua pahanya dan kusibakkan jembut yang lebat itu untuk memberi ruang agar mulutku bisa mencapai memeknya. Lidahku mencari posisi klitoris mbak wati. Perlahan-lahan kutemukan titik itu aku tidak segera menyerang ujung klitoris, karena kalau mbak wati belum terangsang dia akan merasa ngilu. Daerah sekitar clitoris aku jilat dan lama-lama mulai mengeras dan makin menonjol.“Mas kamu ngapain mas, jijik mas udah, mas” tangannya mendorong kepala ku, tetapi kutahu tenaganya tidak sunguh-sungguh karena dia juga mulai mengelinjang. Tangannya kini tidak lagi mendorong kepalaku, mulutnya berdesis-desis dan diselingin teriakan kecil manakala sesekali kusentuh ujung klitorisnya dengan kurasakan klitorisnya menonjol penuh dan mengeras serangan ujung lidahku beralih ke ujung klitoris. Pinggul mbak wati mengeliat seirama dengan gerakan lidahku. Tangannya kini bukan berusaha menjauhkan kepalaku dari vaginanya tetapi malah menekan, sampai aku sulit dia menjepitkan kedua pahanya ke kepalaku dan menekan sekeras-kerasnya tangannya ke kepalaku untuk semakin membenam. Vaginanya berdenyut-denyut. Dia mencapai klimak. Beberapa saaat kupertahankan lidah ku menekan clitorisnya tanpa menggerak-gerakkannya. Setelah gerakannya berhenti aku duduk di antara kedua pahanya dan kumasukkan jari tengah ke dalam memeknya kucari posisi G-spot, dan setelah teraba kuelus pelan. Dengan irama yang tetap. Mbak Wati kembali menggerakkan pinggulnya dan tidak lama kemudian dia menjerit dan menahan gerakan tanganku di dalam memeknya. Lubang vaginanya berdenyut lama sekali.“Aduh mas ternyata mas pinter sekali.” “Aku kira mas nggak suka perempuan. Aku sampai penasaran mancing-mancing mas, tapi kok nggak nyerang-nyerang aku.” “Jadi aku bikin alasan macem-macem supaya bisa berdua sama mas.” “Aku segen mbak, takut dikira kurang ajar. Selain itu aku juga ingin menikmati jika didului perempuan.” “Ah mas nakal, menyiksa aku. Tapi aku suka mas orangnya sopan nggak kurang ajar kayak laki-laki lain.” “Mas tadi kok nggak jijik sih jilati memek ku. Aku belum pernah lho digituin. Rasanya enak juga ya.”kata Mbak mengaku ketika berhubungan dengan suaminya yang sudah tua dulu hanya hubungan yang biasa saja dan itu pun mbak wati jarang sampai puas. Dia mengaku belum pernah berhubungan badan dengan orang lain kecuali suaminya dan diriku.“Pantes memeknya enak sekali, peret mbak,” kata ku. “Wong tukang jamu koq, yo terawat toh yo.” “Sekarang gantian mbak, barang ku mbok jilati po’o. ” Aku ra iso he mas” “Nanti tak ajari.”Mbak Wati mengambil posisi diantara kedua pahaku dan mulai memegang si dicky dan pelan-pelan memasukkan mulutnya ke ujung kontolku. Dia berkali-kali merasa mau muntah, tetapi terus berusaha mengemut si dicky Setelah terbiasa akhirnya dikulumnya seluruh batang kontol ku sampai hampir mencapai pangkalnya. Aku merasa ujung si dicky menyentuh ujung memaju-mundurkan batang di dalam kulumannya . Ku instruksikan untuk juga melakukannya sambil menghisap kuat-kuat. dia menuruti semua perintahku. Bagian zakarnya juga dijilatnya seperti yang kuminta. Dia tidak lagi mau muntah tetapi mahir sekali. Setelah berlangsung sekitar 15 menit kini aku perintahkan dia tidur telentang dan aku segera menindihnya.“Mas kontole kok enak tenan, keras sampai memek ku rasanya penuh sekali.”Kugenjot terus sambil kosentrasi mencari titik G. Tidak sampai 5 menit Mbak wati langsung berteriak keras sekali. Dia mencapai orgasme tertinggi. Sementara aku masih agak jauh . Setelah memberi kesempatan jeda sejenak. Mbak Wati kusuruh tidur nungging dan kami melakukan dengan Dogy Style. Rupanya pada posisi ini titik G Mbak wati tergerus hebat sehingga kurang dari 3 menit dia berteriak lagi dan aku pun mencapai titik tertinggi sehingga mengabaikan teriakannya dan kugenjot terus sampai seluruh maniku hambis di dalam memek mbak tertidur lemas,aku pun demikian. Sekitar jam 8 pagi kami terbangun dan bersepakat mandi bareng. Badan Mbak wati memang benar-benar sempurna, Teteknya besar menentang, pinggulnya besar dan pinggangnya malam itu mbak Wati jadi sering menginap di kamar ku. Sampai satu hari dia datang dengan muka sedih. “Mas aku disuruh pulang ke kampung mau dikawinkan sama Pak lurah.” “Aku berat sekali mas pisah sama mas, tapi aku nggak bisa nolak keinginan orang tua ku,” katanya itu Mbak wati nginap kembali di kamar ku dan kami main habis-habisan. Seingat saya malam itu saya sampai main 7 ronde, sehingga badan ku lemas sekali.. lihat juga bacaan seru menarik yang tak kalah serunya untuk dibaca .TAMAT by –cerita seks dengan tukang jamu seksicerita nikmat ml dengan tukang jamutukang jamu diperkosacerita ngentot sama tukang jamu gendong
Cerita Dewasa – Perkenalkan nama saya Andry, umur saya 25 tahun dengan tinggi sekitar 168cm dan berat 76kg. Kisah ini saat saya sedang liburan kerumah ortu saya disuatu kabupaten yaang terletak dilereng pegunungan karena lgi libur pergantian semester diuniversitas saya. Singkat cerita pada saat itu saya sedang duduk-duduk diteras sambil menghirup udara segar tidak seperti di bandung yaang sekarang sudah mulai tercemar polusi. Kemudian setelah berselang beberapa menit, kemudian ada seorang wanita menggunakan topi bambu kerucut & menggendong sebuat bakul yaang berisi botol-botol bekas syrup. Mukanya tidak kelihatan karena ditutupi topi coklatnya tapi terlihat dari tanganya kalau dia berkulit putih. Mungkin karena saya lama memperhatikannya kemudian, dia masuk dari pagar yaang terbuka & masuk keteras. “Jamunya tuan…”, katanya sambil menawarkan jamu dagangannya. Kemudian dia membuka topinya & terlihatlah seorang wanita yaang kira-kira berumur 27 tahun. Mukanya cantik sekali, putih mulus & tak satupun jerawat hinggap di wajah cantiknya. “Jamunya ada apa aja mbok ??”. “Ada jamu kuat, encok, pegel linu, cekot-cekot, asam urat dst”. macam-macam sampai pusing mendengarkanya” “Waduh maaf mbok, saya nggak sakit”. “Ooh… kalau begitu minum jamu ini aja mas, ini buat sehari-hari supaya tetap sehat bugar”. “Ya udah deh mbok, yaang itu aja…”. Kemudian dia mengeluarkan sebuah gelas kaca & mulai tangannya mengambil bermacam-macam botol & menuangkannya ke gelas itu seperti bartender. Saya diam-diam melihatnya dari ujung rambut sampaai ujung kaki. Rambutnya yaang hitam panjang & lurus menghiasi wajahnya yaang bersih itu. Terlihat badaannya sangat sintal & langsing singset dan kaki putihnya yaang tidak ditumbuhi bulu-bulu. Terlihat dia sangat merawat dirinya, mungkin dirinya rajin minum jamunya itu. Tidak sengaja saya melihat gundukan payudaranya dibalik bajunya, terlihat payudaranya yaang SANGAT BESAR & kencang. Ternyata dia tidak menggunakan BH, tapi saya tetap kesulitan melihat putingnya karena bajunya ketat& bajunya sangat tebal. “Ini mas jamunya”, ucapnya sambil menyodorkan jamu yaang sudah di buat. “Terima kasih”, balasku singkat. Kemudian saya minum jamunya sedikit demi sedikit sambil melihat wajahnya yaang cantik itu sambil berbincang-bincang “Waduh mbok, jamunya enak banget”. “Terima kasih mas”. “Andry, nama saya Andry. Kalau boleh tau nama mbok siapa ??”. “Nama saya Ningsih”. “Panggilanya siapa mbok Ningsih ?”. “Terserah mas saja”. “Kalo manggilnya mbok Ningsih boleh nggak ?”. “Boleh mas, tapi jangan panggil saya mbok, saya kan belum nenek-nenek”, katanya sambil tertawa kecil. “Iya Ningsih kamu masih muda, cantik lgi”. “Ah mas bisa aja deh”. “Suami kamu pasti senang sama kamu”, ucapan ini tersirat untuk menanyakan statusnya karena biasanya disini orang kawin pada usia 20 tahunan. Cerita Sex Dewasa “Saya belum kawin mas”. “Ohh begitu toh”. “Ngomong-ngomong Ningsih sudah jualan jamu sejak kapan ??”. “Sudah 6 tahun mas”. “Ohh gitu toh mbak, ini mbak sudah habis”, sambil memberikan gelas yaang sudah kosong. “3000 mas”. Kemudian saya berdiri dan mengambil dompet saya di kantong dan mengambil selembar 5000. “Ini mbak”, sambil menyodorkan uang kepadanya. Pada saat dia menerima uang pembayaranku, dengan sengaja saya menyenggol tangannya. Woww halus sekali. “Ini mas kembaliannya”. Kembali saya menyenggol tangannya hanya sekedar ingin merasakan halusnya tangan Ningsih penjual jamu tersebut. Lalu dia mulai berjanjak pergi & menjajakan dagangannya ke tempat lain. Keesokan harinya, saya ingin bertemu dia lgi sehingga saya kembali menunggu di teras rumah di pagi hari. Cukup lama saya menunggunya sekitar setengah jam batang hidungnya belum jga terlihat oleh mataku. Dengan rasa bosan ketika menunggu saya kemudian masuk ke dlm rumah. Sekitar 3 jam kemudian terdengar suara ketukan di pintu depan kemudian saya buka pintunya dan ternyata yang datang adalah si Ningsih. “Mas Andry, jamunya lgi nggak ?”. “Wahh… dari tadi sudah saya tunggu-tunggu kok nggak datang”. “Iya mass tadi saya lgi nganter anak saya ke sekolahan”. Kemudian saya binggung sejenak, “Belum kawin kok punya anak sih ?” gumamku dlm hati. Kemudian saya ajak ke dalam rumah. “Ayo mbak masuk aja”. “Terima kasih mas”. Kemudian dia langsung masuk kerumah saya & melepaskan sandal kumalnya di depan. “Eh.. ehh.. Ningsih gak perlu dibuka sendalnya !”. “Nggak papa mas nanti ngotorin lantai mas aja”. Kemudian dia masuk kerumah & duduk beralas ubin. “Ehm Ningsih kok duduk disitu sih ?”. “Kan kebiasaan saya begini mas, masa tukang jamu duduk di kursi, kan nggak sopan ??”. “Ini kan di ruang tamu jdi nggak apa-apa ayo duduk disini”, kataku sambil menepuk sofa. Kemudian dia duduk di sofa. “Nah gitu dong nanti kalo duduk di lantai masuk angin lo…”. “Iya mas”. “Oh ya Ningsih, kemarin minumanya bikin saya sehat & bertenaga”. “Makasih mas, mas mau minum itu lgi ??”. “Iya Ningsih”. Kemudian dia mulai meracik ramuan minumannya. Tapi perbincangan kami membuatnya berhenti sebentar-sebentar. “Ningsih, biasanya yaang laku itu jamu apa?”. “Oh, biasanya jamu buat perempuan sama jamu kuat mas”. “Jamu buat perempuan itu apa aja?”. “Jamu pembesar & pengencang payudara dan pantat, kulit putih dan mulus, & jamu rapet mas. Biasanya pagi-pagi saja sudah laku mas”. Ternyata mendengar pembahasan yaang seperti ini membuat penis saya sudah berdiri separo. “Oh gitu toh, pantesan yaang punya cantik sekali”. “Ah mas bisa aja deh”, katanya tersipu malu. “Abis itu tetek kamu jga besar, pasti sering minum jamunya ya”. “Ah mas… ngga enak loh didengar orang”. “Tenang mbak, santai saja di sini cuman kita berdua, tapi yaang tadi beneran lo mbak”. “Oh itu gara-gara saya harus minum tiap hari mas”. “Kok harus ??”. “Iya karena kalau rasanya beda berarti racikannya beda mas & hasilnya jga beda mas”. “Oh gitu toh, ngomong-ngomong tadi mbak ini janda ya ?”. “Nggak mas”. “Punya anak angkat ??”. “Nggak mas, kok pertanyaannya seperti itu sih?”. “Aaa.. anu mbak, saya binggung katanya nganter anaknya kesekolah kan kemarin mbak bilang belum nikah”. Entah dengan sengaja atau tidak, dia menumpahkan air jamunya ke lantai. “Maaf mas, nggak sengaja”. “Nggak saya yaang minta maaf, saya sudah lancang bertanya seperti itu, saya mau ngambil pel dulu”. Kemudian saya mengambil pel lantai di sudut ruangan & membawanya ke ruang tamu. “Udah mas saya aja ngelap”. Sebenarnya saya ogah-ogahan, jdi langsung saya memberi pelnya ke Ningsih. “Ini Ningsih”. Kemudian dia langsung menjongkok di hadapan saya & mengelap. Ini adalah kesempatan emas melihat payudaranya. Maju mundur, maju mundur terlihat bukitnya bergoyang dengan indah. Tetap saja putingnya tidak kelihatan, hanya melihat separuh dadanya sudah cukup bagiku. Setelah itu dia kembali meracik ramuan jamunya. “Sebenarnya begini mas, kisahnya memalukan mas. Saya pacaran dengan laki-laki di desa terus main gituan sama dia, begitu mendengarkan saya hamil dia malah melarikan diri”. “Waduh… maaf Ningsih saya tidak tahu”. “Udah mas nggak papa, semuanya sudah terjadi nggak bisa kembali lgi, lagipula ini jga salah saya, ini mas jamunya”. “Iya makasih”. Kemudian saya mengambil gelas penuh jamu itu dari tangannya. “Saya jdi kepikiran mas”. “Udah Ningsih, itu kan sudah masa lalu”. Kemudian saya meneguk jamunya kembali. “Mas, Ningsih mau tanya sama mas. Emang mas udah pernah main gituan ya ??”. “Iya sudah, emang kenapa Ningsih, kok tiba-tiba tanya begitu ?”. “Nggak mas emang nggak takut hamil”, rupanya gadis ini gapsek gagap seksual. “Mas kan punya ilmu biar nggak hamil”. “Ah mas bisa aja deh…”. “Beneran, mas nggak bohong”. “Trus kesakitan nggak mas ??”. “Enggak, malah mau lgi”. “Ah mas bohong ah”. “Iya beneran”. “Mas keliatan bohongnya, buktinya dulu saya begituan sakit”. “Emang sama mantan pacar kamu diapain ??”. “Dulu pacarku pernah remas-remas itu saya, sakit mas, terus dia nunjukin itunya, saya ngeri mas ada bulunya kriwil-kriwil hiii”. Saya tertawa mendengar apa yaang diceritakannya. “Terus gimana Ningsih ?”. “Dia masukin itunya ke ini saya mas, perih banget mas. Trus pas dikeluarin ada darahnya mas, trus saya jga pernah ngeliat orang begituan mas di mobil. Begitu laki-lakinya cium dileher, perempuanya mangap-mangap mas, trus lehernya merah mas. Saya jdi takut padahal ibu-ibu yaang beli jamu suka ngobrol katanya sama suaminya begituan senang banget”. “Itu tandanya perempuanya keenakan Ningsih, terus yaang dikatain ibu-ibu itu bener Ningsih”. “Tapi kok saya sakit, apa saya kelainan mas ??”. “Nggak, kamu nggak kelainan, pacar kamu ayang kelainan. Mas bisa buktiin kalo begituan itu enak”. “Nggak ah mas, nanti anak saya jdi dua deh, susah mas”. “Lho… kan tadi mas sudah bilang, mas kan punya ilmu biar nggak hamil”. “Bukan ilmu hitam kan mas ??”. “Iya dong, gimana, mau nggak ??”. “Nggak mas, trima kasih nawarin”. “Eh Ningsih, mas nggak nawarin dua kali lho, mas janji kamu nggak hamil dan nggak sakit seperti yaang kamu lakuin sama pacar kamu”. “Gimana ya mas ?”. “Udah bilang ya aja susah banget, mas bikin kamu keenakan bahkan mau lgi”. “Tapi mas janji ya, kalo nggak mas saya laporin ke polisi lo mas”. “Iya”. Kemudian dia mengangguk-angguk kecil. berarti sudah ada lampu hijau buat saya. Kemudian saya mendekatinya dengan duduk di sampingnya sambil berusaha mendekatinya. Tapi dianya bergeser menjauhiku terus-menerus, tapi akhirnya dia dipojok jga. Cerita Seks “Ningsih, kalo kamu minggir terus, kamu nggak dapat enaknya nanti”. “Saya ndredeg deg-degan mas”. “Kalo gitu kamu merem ya”. Ketika dia meremkan matanya saya mendekatkan bibir saya ke mulutnya. Kemudian saya mencium bibir merekahnya itu setelah itu saya melepaskan bibir saya. “Gimana Ningsih?”. “Enak mas”. “Ini ada yaang lebih enak, caranya nanti mulut kamu kebuka terus lidah kita ketemu”. “Iih mas jijik”. “Kamu kan belum rasain, kamu coba dulu, pasti ketagihan”. Kemudian dia membuka mulutnya, seketika itu saya memiringkan kepala saya dan mendekatkan kepala saya & kami melakukan french kiss. “Hhmpphh…hmpph…”, katanya yaang membuatku bergelora. Rupanya tangannya memeluk keras punggungku seakan-akan tidak ingin melepaskanku. Kemudian terasa jga payudaranya & putingnya di dadaku. Kontan saja penisku naik dan sudah menempel di pinggangnya. Tanganku jga dipunggungnya juga merayap-rayap dan tangan saya Turun ke bokongnya yaang bulat itu. Tak puas dengan bibir sensualnya itu, saya naik ke telinganya. Telinganya saya gigit-gigit kecil & lidah saya dengan nakalnya saya masukan kelubang telinganya & tercium aroma shamponya. “Mas, geliii mas uhh… sshhh… ahhh…”. Cukup lama saya bermain dengan telinganya kemudian saya turun ke lehernya dan menggigit kecil lehernya. “Hhmmpph… ahh… uhh…”. Desahanya berulang kali & makin lama makin keras. Tangan saya yanag tadi di pantatnya sekarang sedang membuka kancing bajunya. “Sshhh mas apa-apaan nih ? ahh… uhhh… jangan mas… ochhh…”. Tetapi saya terus melanjutkannya sambil menggigit-gigit kecil lehernya, setelah semua kancingnya terbuka, “WOWW FANTASTIS !”. Tertampanglah sepasang buah dada sempurna!, tidak menggantung, bulat, besar, montok seperti buah semangka yaang sudah siap untuk dipanen. Lebih besar daripada pembatuku yaang sering ku garap. Kemudian saya turun di dadanya dan membenamkan muka saya diantara dua bola berpuncak itu. Kedua tangan saya pun memegang kedua payudara yaang indah itu dan menjepitkannya ke muka saya. Ohh lembutnyaa, muka saya seperti dipijit-pijit, kemudian setelah itu saya mulai meremas-remas payudaranya. “Oochhh… mass geli aduh ahhh…”, katanya bertubi-tubi. Kemudian saya mulai mengemut payudara kanannya & tangan kiriku meremas gunung satunya. Saya mulai menggigit putingnya yaang sudah menegeras & menyedot payudaranya dengan kekuatan vacum cleaner. “Mas ngilu ahh… enak… terus mas ouch ouch”, desahanya sambil menggelinjang tak karuan. Setelah cukup lamaa kemudian saya berpindah kepayudara kirinya & tangan kanan saya meremas payudara kanannya yang basah terkena air liurku. Bedanya di payudara kiri terasa lebih keras dari pada yang kanan, saya pun sangat bersemangat. Kemudian setelah itu kedua tangan saya turun lagi dan menurunkan resletingnya di belakang celananya. Kemudian setelah itu saya melepaskan kancingnya & terlihatlah sebuah pemandangan yaang nggak kalah serunya sama bukitnya. Terlihat pahanya mulus tak berbulu dan saya mulai mengelus-elus kedua tangan saya di pahanya. rupanya dia kegelian, “Mas geli mas uhh”, katanya sambil bergoyang. Setelah itu saya menurunkan celana dalamnya yaang berwarna merah muda & ada simbol talinya berwarna merah yaang terlihat sudah basah di depannya. “Mas jangan mas”. Tapi tidak saya hiraukan perkataanya dan saya turunkan CD-nya dan terpampanglah sebuah vagina yang sudah basah. Menurutku Vaginanya lucu kalau sudah menggembung dengan warna pink merekah serta dihiasi asesoris bulunya yang tipis dan hitam itu. Setelah itu hidungku saya benamkan di lubanga vaginanya yaang dahsyat itu. “Eh mass mau diapain mass… ? ahhh mas geli mass uhh… ouch… ouch…”. Saya gesekan ke atas & ke kiri. Setelah itu, giliran lidah saya yaang beraksi divaginanya. Saya memasukan lidah saya dan menggerayapi vaginanya. dia berdesah lebih keras lgi. “Mas ach..ach terus mas”, katanya sambil menjambakku. Kemudian akhirnya saya menemukan klitorisnya. Desahan nya lebih keras lgi. “Mas, terus mas… jangan berhenti mas… terus ahhhhh… ahhhhh…”. Kemudian setelah beberapa menit, “Mas mau pipis mas”. Setelah berselang beberapa detik dia memuncratkan cairannya ke muka saya. “Mas maaf, nggak sengaja pipis dimuka mas, habis gak nahan mas”. “Nggak papa kok”. Saya yaang saat itu masih berpakaian lengkap langsung saya buka sampai telanjang bulat. Rupanya dia ketakutan setelah melihat punya saya yaang dihiasi bulu-bulu hitam. “Mas saya takut mas…”. “Udah, nggak papa kok, sekarang kamu emut kontol saya”. “Di emut mas ??”. “Iya diemut”. “Nggak mau ah mas, jijik mas”. “Lho kan tadi saya emut itu kamu, masa punya saya yang diemut kok nggak mau”. “Jorok mas, kan itu buat pipis”. “Tenang Ningsih, saya kalo cebok selalu pake sabun, terus jembutnya saya shampoin kok, tenang aja rah”, kataku menyakinkan dia. Setelah mendengarkan perkataanku akhirnya dia mulai mendekatakan mulutnya meskipun masih takut. “Ayo Ningsih, pegang punya saya”. “Iya mas”. Tetapi tangannya hanya di keatas kan tidak menyentuhnya, karena tidak sabar saya menggapai tangannya & langsung saya dekatkan tangannya ke penisku dan saya tuntun tangannya untuk mengocok penis saya. Lalu kepalanya saya pegang dan saya dekatkan ke penis saya rasanya enak sekali. Walaupun awalnya rada sakit karena terkena giginya tapi lama-kelamaan teratur. Rasanya dikocokin sama orang yaang biasa megang botol jamu lebih enak & nyaman seperti pengocok profesional. Gerakan maju mundurnya sangat sempurna & berirama. “Aahh… Ningsih terus, kamu pintar ahh… terus Ningsih uhhhh…”, erangku saking enaknya. Beberapa menit kemudian, “Ningsih saya ingin keluar… aahhh…”. Dan akhirnya, “Croottt… crooottt… croottt…”, saya mengeluarkan mani saya dimulutnya karena lupa memberitahukannya. “Mas kok di mulut saya sih mas ??, kan jijik tau…”, katanya sambil membuang mani di mulutnya. “Udah di telen aja”. “Mas jgn sembarangan dong, masa ditelen ??”. “Kamu tau nggak, itu isinya protein semua, bahkan khasiatnya bisa ngalahin jamu kamu”. “Ah mas kerjaannya bohong aja”. “Mas nggak bohong, beneran lohh”. “Kalo tau gitukan nggak saya buang mas, kalo gitu sekali-sekali dimasukin botol aja mas biar buat campuran jamu saya”. “Ada-ada saja Ningsih ini”. “Ningsih tolong bikinin jamu penambah tenaga biar mas kuat”. “Iya mas”. Kemudian dia mulai mengeluaran gelas & mulai meracik ramuan jamu kuat. Saya pun tidak tinggal diam langsung saja saya duduk dibelakangnya dan kedua tangan saya memilin-milin putingnya. “Mas, nanti tumpah loo”. Tapi tidak saya hiraukan malah saya sambil cium tengkuknya. “Mas geli mas mau tumpah lo mas”. Setelah jamunya jdi saya suruh Ningsih memasukannya ke mulutnya tapi tidak ditelan. Lalu saya suruh berbalik badan & kami melakukan french kiss lgi dan mentransfer air jamunya ke mulut saya. Setelah jamunya habis saya telan, saya meremas payudaranya. Efek dari jamunya dahsyat, setelah beberapa detik meminumnya, badan saya terasa panas & penis saya berdiri lagi. Setelaj kuperhatikan kontoku ternyata urat-uratnya terlihat lebih menonjol dibanding sebelumnya & saya suruh Ningsih untuk tiduran. “Ningsih, kamu siap ya”. “Iya janji beri saya kenikmatan tapi jgn beri saya anak ya mas”. “Iya”. Awalnya saya menggesek-gesekan terlebih dulu kontol saya ke sekitar lubangnya dan bermain-main sejenak di area itu. “Mas enak mas… udah mass masukin saja mass… ahhhh…”. Saya mulai memasukin liang surgawinya yaang sangat kecil itu. Bayangkan, wanita yang meminum jamu rapet selama bertahun-tahun & tidak pernah behubungan pasti sangat kecil dan mengalahkan lubang orang perawan. Tadi hampir saja saya tidak bisa melihat lubang kecilnya itu dibalik jembutnya. Sehinggga saya jga sedikit kesusahan karena terlalu sempit dengan perlahan-lahan saya akhirnya berhasil memasukan seperempat dan perlahan-lahan akhirnya penuh jga. Setelah semuanya sudah masuk baru saya tancap gas dengan gaya konvensional, saya mulai menjalankan kontak sexual. “Aah… ah… ah… uh… mas… och… ouc… yess… ochhhh… ahhhh… terus… mas… ahhh…”, desahannya yaang mengundang birahi siapapun yaang mendengarkanya. enak sekali dijepit dengan vagina super sempit ini. Enak sekali rasa empotan memeknya. Melihat payudaranya yaang jga bergerak naik-turun menambah semangatku untuk memuaskannya. Setelah sepuluh menit dengan gaya konvensional, saya minta kepada Ningsih untuk berposisi doggy style. Sensasi yang berbeda dengan gaya ini, ini adalah posisi paling enak dengan bakul jamu ini. Tangan saya turu meremas pantatnya yaang semok itu & sesekali memukulnya, dan juga saya memegang rambutnya & menariknya seperti naik kuda. “Yes… yess… ah… ah… enak terus Ningsih…”. Genjotannya WARR BIASA pijatanya yaang memijat kontolku enak sekali dan beberapa menit kemudian si Ningsih akhirnya orgasme jga. Setelah itu saya capek menggoyangkan pinggang saya, saya suruh Ningsih sekarang untuk posisi woman on top WOT. Sambil tiduran dengan Ningsih diatas saya sambil bergerak keatas-kebawah tangan saya meremas payudaranya yang extra besar & extra empuk. Beberapa menit kemudian saya ingat janji saya pada Ningsih, ketika saya merasakan lahar putih panas saya akan muncrat maka dengan cepat kilat saya melepaskan kontol saya dari memek Ningsih. Tidak beberapa detika kemudian mani saya muncrat di lantai. Kami berdua menghentikan permainan ini karena permainan kami cukup lama, gara-gara pengaruh jamu kuatnya Ningsih bahkan Ningsih orgasme hingga 3kali. “Gimana Ningsih, enak kan ??”. “Iya mas, betul kata mas”. “Lain kali kalo kamu mau kamu tinggal ke rumah saya kalo sedang liburan kesini”. “Iya mas, terima kasih ya mas”. “Iya”. Kemudian kami saling bericiuman. “Mas, saya hampir lupa, jamu sehat sama jamu kuat jadinya 7000 mas”, masih aja ingat jamunya. “Ini Ningsih kamu saya kasih bonus jadi 50ribu”, memang disini uang saja sudah dibilang banyak. Cerita Sex Setelah ini kami sering kontak fisik baik dirumahnya ketika anaknya kesekolah maupun dirumah saya dan tidak lupa saya kasih uang buat bayar sekolahan anaknya. Kadang-kadang kami sering threesome dengan pembantuku. >>> BANDAR CEME <<< Agen Poker Online Bandar Ceme Domino qq Online Terpercaya Promo Bonus Special Bonus Chips Turnover Mingguan Bonus TO Turn Over 0,3% Setiap Minggunya Bonus Referal 10% Bonus New Member 10% Minimal Deposit Minimal Deposit Cukup Rp Bonus Hadiah Domino QQ 5X Lipat
Hiburan Malam - Kali ini saya akan menceritakan pengalaman sex ku bersama dengan seorang cew tukang jamu. Langsung saja kita simak cerita sex di bawah ini yang di persembahkan oleh BeritaKita303 khusus hanya untuk anda. Nama saya Budi, jujur saja saya tergoda dengan cewek penjual jamu itu karena melihat buah dadanya yang mulus tubuh yang bahenol,semok, serta putih mulus. Status diri saya sekarang adalah seorang pengangguran karena baru saja terkena PHK perusahaan karena diakibatkan pengurangan karyawan. Untung saja saya masih single, jadi untuk kebutuhan makan,rokok dan lain-lain masih bisa minta orangtua ,hhe. Saya disini akan menceritakan tentang kisah sex saya dengan seorang mbak jamu super sexy. Cerita seks saya berawal kira-kira 1 bulan yang lalu, tepatnya 2 hari setelah saya terkena PHK. Cerita ini berawal pada pagi hari yang cerah namun suasana hati dan pikiran saya tidak bergairah. Pada pagi itu adikku pergi sekolah sedangkan ayah dan ibuku sedang bekerja. Pagi itu aku sedang berada diteras rumah sambil ngopi dan merokok. Aku nikmati masa-masa penganguranku dengan melakukan hal itu pagi itu. Ketika sedang menikmati rokok dan scangkir kopi terdengarlah suara seorang wanita yang berteriak-teriak menawarkan sebuah jamu gendong. Saat itu kira-kira mbak jamu masih berada 50 meter dari rumahku, suaranya sudah terdengar nyaring sekali, "Jamu-jamu, jamune jamu sehat,jamu kuat lelaki, dan jamu rapet wangi…., ” suara mbak jamu dari kejauhan. Nampaknya pagi itu mbak jamu belum mendapatkan langganan, karena dia masih berteriak menawarkan jamunya. Sampai akhirnya mbak jamu itu sampai didepan rumahku dan dia berhenti karena melihat aku yang berada diteras rumahku, “ Mas Manis, beli jamune Mas, ada jamu sehat bugar dan kuat lelaki loh Mas, sekali minum dijamin jos mas, ” ucapnya sembari menuju teras rumahku. Akhirnya Mbak jamu itupun duduk dilantai teras rumahku dan meletakan jamu gendongnya dilantai, “ Ayo mas dicoba jamu gendong Mbak Susi Mas, Mau jamu kuat lelaki apa jamu sehat bugar Mase, ” ucapnya sembari tersenyum manis. Saat mbak jamu itu tepat diepan mataku ternyata mbak jamu itu masih muda dan hot sekali guest, mantap abis. Lumayan buwat ngerefresh otak akibat PHK. Sejenak aku pandangi wajahnya hingga turun kearah belahan dadanya. Tahu sendirikan guest mbak jamu gendong pasti menggunakan atasan kemben dan kain jarik yang minim dan ngepas sama tubuhnya. Dalam hati saya berkata, “ Buset nih mbak jamu belahan toketnya mulus banget, bikin horny aja deh pagi-pagi gini, ” Beberapa saat aku pandangi belahan payudaranya dengan tatapan mata yang tajam dan fikiran mesum. Mataku saat itu rasanya tak rela untuk berkedip 1 detikpun untuk melewatkan pemandangan indah itu. Bahkan secara tidak sadar aku sampai emnelan ludah karena melihat belahan payudara mbak jamu itu. Sampai pada akhirnya lamunan mesumku-pun terbuyarkan oleh suara mbak jamu gendong sexy itu, “ Mas kog ngelamun sih, jadi mas mau jamu sehat bugar atau jamu kuat lelaki mase??, ” ucapnya. “ Eh maaf maaf mbak, tadi mbak ngomong apa,hhe, ” tanyaku. “ Aduh sih mas masih muda kog suka melamun sih, yaudah mas mending beli jamu kuat lelaki aja deh mas biar mas jadi kuat, hehehe.., ” ucapnya dengan tersenyum manis dan genit. “ Wah Mbak ini ada-ada saja deh, hha… sayakan masih single mbak, masak saya minumjamu kuat lelaki, nanti kalau adekpenis saya bangun gimana setelah minum jamu itu, ” ucapku lantang. “ Adek yang mana sih Mas, kayaknya dari mas ngelamun adek yang didalem celana mas udah bangun deh, ahahaha…, ” ucapnya to the point guest. Wah ni mbak jamu nakal juga yah, ucapku dalam hati. Seketika itu wajahku memerah karena ketahuan kalau penisku sudah ereksi, “ Waduh Mbak, kog mbak tahu sih, jadi malu saya mbak, hihihi…, ” ucapku sembari menutupi kemaluanku dengan kedua tanganku yang masih terbungkus celana. “ Ehmmmm… wajar kog mas kalau laki-laki seumuran mas birahinya tinggi, apalagi pagi-pagi gini,hhe… jadi mau coba jamu kuat lelaki tidak mas ???hhe.., ” ucapnya. “ Hihihi… boleh deh mbak sapa tau aja beli jamu bonus yang jualan sekalian, hhaa…, ” ucapku mengodanya. Yah namanya juga usaha, iseng-iseng berhadiahlah,hha, “ Aduh si Mas nakal yah, yaudah dicoba dulu ajadeh jamunya nih, masalah bonus urussan belakangan, hhe.., ” ucapnya sembari meracik jamu kuat lelaki. “ Iya deh mbak,ditunggu yah bonusnya,hihii.., ” jawabku. Saat itu diraciklah jamu kuat lelaki itu didalam gelas, beberapa racikan jamu dicampur menjadi satu dan diaduklah dengan sendok sembari tubuh mbak jamu meliak liuk menggemaskan. Aku pandangi setiap lekuk tubuhnya yang indah itu. Benar-benar indah sekali tubuhnya. Payudaranya yang terbungkus kemben terlihat bergoyang goyang dan bergetar, Uhhhh.. Hot. Beberapa saat dia membuat jamu akhirnya jadilah jamu kuat lelaki itu, “ Ini mase jamunya sudah jadi, monggo dicoba, ” ucapnya sembari memberikan segelas jamu. “ Oh i.. I.. iya Mbak, saya minum yah jamunya.., ” jawabku sembari menerima jamu itu. Aku minumlah jamu itu dengan penuh semangat. Sebenarnya jamu itu tidak enak sekali, selain pahit rasanya juga aneh,hehh. Tapi nggak masalah, karena aku minumnya sembari melihat belahan payudara mbak jamu akhirnya habis juga jamu itu, hhe, “ Nih Mbak udah, hehh pahit Mbak, ” ucapku sembari memberikan gelas itu. “ Hehe.. nih mas pemanisnya, biar pahitnya ilang, ” ucapnya sembari memberikan pemanis padaku. “ Oh iya Mbak, nggak usah dikasih pemanis lihat mbak aja udah ilang kog pahitnya,hhe, ” ucapku lalu meminum jamu itu. “ Ah si mas dari tadi godain saya saja deh, jadi malu saya,hhiihihi…, ” ucapnya dengan wajah memerah. “ Ah nggak godain kog, tapi emang mbak cantik dan sexy banget, mantep deh pokonya,hhe.. nih mbak gelasnyam, ” ucapku sembari memberikan gelasnya lagi. Saat itu setelah minum jamu kamipun mengobrol dengan asiknya. Mbak jmau itu ternyata janda muda yang belum mempunyai anak dan usianya baru 30 tahun, yah selisih 6 tahunlah dengan usiaku. Obrolan kami semakin lama semakin memanas saja saat itu, aku yang semula duduk agak jauh dari mbak jamu saat itu mulai merapat. Kami duduk bersampingan diteras rumahku sembari becanda dans sesekali kami saling mencubit paha terkadang perut. Mbak jamu itu nampaknya tertarik padaku juga, buktinya pagi itu dia memilih mengobrol denganku daripada menjual jamunya keliling komplek perumahan. Berawal dari cubit-cubitan pada akhirnya mbak jamupun mulai berani memegang kemaluanku, “ Mas Budi anunya lumayan besar juga yah, ” ucapnya sembari meremas penisku. “ Gilaaaaaaaaaaaaaaaa… liar nih mbak jamu gendong, berani banget yah pegang penis gue, jadi seneng deh gue kalau gini,hha…, ” ucapku dalam hati. “ Sssssshhh… Mbak nakal yah, kita masuk aja kerumah aja yuk mbak nggak enak kalau diteras,hhe…, ” ucapku. “ Waduh mau ngapain kita mas, mas mau perkosa saya ya??? Mau dong diperkosa,hhiiiiii…, ” ucapnya semakin menggila saja. Benar-benar liar mbak jamu ini, emang janda sensasinya lebih hot, “ Hha… tau aja deh si Mbak, yuk ah kita masuk, ” ucapku. “ Iya mas, sabar yah anunya ditahan dulu yah, hhe… ayok kita masuk, ” ucapnya. Kemudian kamipun masuk bersamaan, tak lupa jamu gendong dan sandal mbak jamu aku masukan kedalam rumah untuk mengilangkan jejak dari mata para tetangga,hhe. Sesampainya dialam rumah jamu gendong mbak jamu janda hot itu aku letakan diruang tamu begitu pula sendalnya. Tak lupa pintu rumah aku tutup dan aku kunci. Pagi itu suasana dan kondisi aman terkendali untuk melakukan perbuatan mesum dengan mbak jamu janda lucu cantik dan bahenol itu. Kami berdua duduk bersampingan di kursi busa yang ada diruang tamuku. Tanpa ragu dan basa-basi aku dan mbak jamu langsun saja berpangutan. Nampaknya pagi itu kami berdua sudah sama-sama bernafsu. Bibir kami saling melumat dan lidah kami saling berperang didalam mulut kami. Tak hanya itu tanganku mulai bergerilia kearah payudara mbak Jamu yang montok dan kenyal itu. Mbak jamu yang tidak mau kalah dengan perlakuanku, saat itu mbak jamu mulai menyusupkan tanganya kedalam celana boxerku. Disentuhlah penisku dengan tangan lembutnya dengan perlahan namun pasti, “ Sssssshhhh… Mbak… Oughhhhh…, ” desahku. Aku sempat mendesah disela bibir kami yang sedang berpangutan, “ Enak ya mas, remas susu aku yang keras Mas, Ahhhhh…, ” ucapnya. Kamipun kembali berpangutan sembari saling meremas santapan kami tadi. Payudara Mbak Jamu aku remas dari luar kembennya hingg dia mendesah nikmat. Jika aku meremas dengan kuat, sedotan bibirnya pada bibirku semakin kuat saja, tak hanya itu bahkan remasan tanganya pada penisku juga semakin liar saja, “ Ouhhh Mbak, Oughhhh… enak Mbak.. Eughhhh… Sssssshhh… Ahhhhh…, ” desahku nikmat. “ Eughhhhh… aku juga enak mas merasakan remasan mas, Ahhhh, ” ucapnya. Saat itu nafsu seks kami sama-sama sudah memanas, nafas kami mulai berhembus tidak beraturan dan desahan kami saling bersahut-sahutan, “ Eughhhh… Sssssshhh… Oughhhh… Eummmm… Ahhhhh.., ” desah kami bersahut-sahutan. Desahan kami semakin membuat kami horny saja, kocokan mbak jamu dan remasan tanngaku pada payudaranya yang masih terbungkus kemben semakin hot saja. Beberapa menit kami melakukan hal itu sampai pada akhirnya kami sudah tidak tahan untuk menahan birahi sex kami untuk melakukan hubungan sex, “ Mbak, kita ML yuk, aku udah nggak tahan nih, ” ucapku. Saat itu Mbak Jamu hanya mengangguk lalu mengentikan kocokanya pada penisku. Dia berdiri lalu melepas satu persatu pakainya. Dari mulai kemben, kain jarik hingga dia tinggal menggunakan celana dan celana dalam saja, “ Wah tubuh mbak benar-benar indah yah, statusnya janda tapi tubuhnya melebihi gadis belia, ” ucapku kagum. “ Ah Mas bisa saja deh, yaudah buruan mas telanjang, ” pintanya. Akupun segera melucuti celana boxer, baju dan celana dalamku hingga telanjang bulat. Penisku terlihat sudah tegak berdiri dengan gagahnya. Bulu kemaluanku yang kebetulan 1 hari sebelumnya sudah aku pangkas, membuat penisku terlihat muda dan semakin besar dan panjang saja, “ Wah benarkan kataku tadi, anu penis mas benar-benar besar dan panjang, pasti enak deh kalau memek aku disodok pakai penis Mas,hihi.., ” ucapnya. Tanpa diminta Mbak Jamupun mendekat kepadaku lalu meraih penisku, “ Sssssshhhh…. Eughhhh…, ” lenguhku. Aku yang sudah bernafsu mulai aku lucuti Bra Mbak jamu. Nampaknya mbak jamu tanggap dengan perlakuanku, sembari berdiri diapun melepas celana dalamnya dengan gerakan perlahan dan sexy. Uhhhh.. gila makin horny saja aku saat itu. Setelah kami sama-sama telanjang Mbak jamu mendorongku hingga aku terjatuh dikursi busa, “ Liar sekali fantasi sex jamu ini, ” ucapku dalam hati. Setelah aku terjatuh dengan posisi terduduk mbak jamupu kemudian duduk diatas pangkuanku dengan mengangkan kedua pahanya diatas pangkuanku. Mulailah dia menggesek-gesekan penisku pada bibir vaginanya, “ Oughhhh… Mbak…. Geli mbak, Eughhhhh…, ” ucapku kegelian namun nikmat rasanya. Rasa geli itu sampai ke ubun-ubunku rasanya, “ Iya mas, Ssssssshhhh… Eughhhhh…, ” jawabnya sembari melennguh nikmat. Aku yang tidak mau diam saja mulailah aku sambar paudara dengan mulutku. Aku hisap putting kirinya dengan lembut dan aku remas payudara kananya dengan tangan kananku, “ Oughhhhh… Sssssshhhh Ahhhhhh…. Eugghhh, hisap terus Mas, enak Mas, Aghhhh…, ” ucap mbak jamu nampak nikmat sekali. Aku rasakan vagina mbak jamu mulai basah dengan lendir kawinya, kepala penisku terasa geli dan licin selama Mbak jamu menggesekan penisku pada vaginanya. Semakin cepat aku menghisap dan meremas payudaranya semakin cepat juga dia menggesekan penisku pada vaginanya, “ Oughhhh… Ahhhhh… Ahhhhh… Mas… Eughhhh…, ” desahnya semakin liar saja. Tidak lama setelah dia mendesah liar, tiba-tiba saja, “ Blessssssssssssssssssss…. Slupppppppp…. Ahhhhhhhhhhhhh…., ” Ternyata penisku sudah masuk kedalam vagina Mbak Jamu, dengan memeknya yang udah basah dengan lendir kawinya saat itu mudah sekali penisku menyusup pada liang vagina mbak jamu, “ Oughhhhh… memek Mbak benar-benar rapet sekali, Ahhhhhh…, ” ucapku nikmat dan memujinya. Saat itu dia hanya tersenyum saja, mulailah dia beraksi diatas pangkuanku. Janda penjual jamu mulai menunjukan jurus sexnya padaku. Dia bergoyang meliak-liuk seiring penisku yang termanjakan oleh vagina janda penjual jamu itu. Memeknya benar-benar seperti memek perawan, rasanya penisku seperti terhisa oleh lumpur hidup. Dia mengoyangkan pingulnya naik turun, maju mundur bahkan dia juga bergoyang memutar diatas pangkuanku. Agar dia semakin liar, aku kemabli meemas dan mengisap putingnya dengan penuh nafsu, “ Ouhhhh, yeahhh… Sssssshhh… enak mas, Ahhhhh… Ssshhhhhh…., ” desahnya sembari terus memanjakan penisku dengan memeknya. Menit demi menit berlalu dan memek janda penjual jamu itu semakin basah saja. Bunyi khas persenggamaan terus terdengar ditelingaku. Mbak jamu benar-benar haus sex, mungkin dia sudah lama tidak mendapatkan kebutuhan sex dari lelaki. Aku biarkan dia memuaskan birahinya dengan posisi sex women on top. Aku sungguh merasakan kenikmatan sexs yang luar biasa dari Mbak jamu itu. Aku terus mengenyot putingnya secara bergantian secara terus menerus. Mbak jamu mendesah sesekali tubuhnya mengejang dengan diringi lelehan lendir kawin yang semakin membasahi penisku dan liang vaginanya. Kira-kira dia selama 20 menit bergoyang diatasku, nampaknya dia mulai lunglai karena dia sudah beberapa kali orgasme, “ Mas ganteng kamu yang pegang kendali yah sekarang, aku lemas mas, aku udah 3 kali keluar, ” pintanya. “ Iya mbak jamu sayang, kita ngentot pakai gaya doggie style yah, ” pintaku. “ Iya mas, ” jawabnya. Kemudian dia segera menyingkir dari pangkuanku, lalu dia mulai memposisikan tubuhnya dengan posisi menunging diaatas kursi busaku. Tanpa banyak bicara, aku segera naik kekursi busa lalu aku posisikan tubuhku dibelakang mbak jamu. Pantatnya yang besar,kenyal dan putih itu membuat aku semakin bernafsu. Segera raih penisku dan aku tusukan penisku kedalam vagina mbak jamu dari belakang, “ Slebbbbbbbbbbbbbbbbbbbb…. Ahhhhhhhhhhhhhhh…, ” Masuklah penisku kedalam belahan vagina mbak jamu, “ Mbak ini posisisex kesukaanku, tapi jika dengan posisi ini aku pasti cepat keluar mbak, gpp yah Mbak, hhe…, ” tanyaku. “ Iya Mas ganteng, aku juga udah loyo Mas, Ssssshhh… ayo mas mulai sodok aku, Ahhhh, ” jawabnya. Mulailah aku beraksi. Tanpa ragu aku langsung menggenjot memek mbak jamu dengan tempo cepat. Aku kerahkan semua tenagaku dengan penuh nafsu. Aku goyangkan pinggulku maju mundur seiring keluar maasuknya penisku dari liang vagina mbak jamu. Aku menyodok memek nya sembari tubuhku aku tindihkan pada punggung mbak jamu. Aku tunjukan jurus sexs ku yang begitu hebatnya padanya. Aku hentakan dengan kencang ketika penisku menusuk liang senggamanya dan aku tarik kuat-kuat ketika aku memundurkan penisku. Sensasi sex yang aku berikan benar-benar membuat janda muda itu terengah-engah. Nafasnya memburu diiringi desahan mesra dari bibirnya, “ Ughhhhhhhhh…. Aghhhhhhhh…. Enak mas ganteng, terus mas, Oughhh…, ” desahnya. Semakin dia mendesah semakin gila aku dalam bermain sex. Aku semakin menambah kecepatan sodokan penisku pada liang vaginanya. Walaupun vagina sudah basah dengan lendir kawinya, namun tetap saja vaginanya masih mencengkram kuat penisku, “ Mbak aku udah nggak tahan mbak, aku mau keluar mbak, Ahhhh…, ” ucapku. “ keluarin didalem aja mas ganteng, aku nggak bakalan hamil soalnya aku KB, Ahhhh…, ” pintanya. Mendengar penjelasan mbak jamu membuat aku tenang, penisku yang sudah tidak kuat menahan spermaku yang terus mendesak, pada akhirnya aku hentikan sodokanku dan aku tanamkan dalam-dalam penisku didalam liang sengaama mbak jamu. Lalu keluarlah lahar panas menyembur dengan kuatnya, “ Cruttttttttttttt… Cruttttttttt… Cruttttttttt… Cruttttttttt…, ” “ Ahhhhhhhhhhh… aku keluar mbak, Oughhhhhhhhhh…., ” ucapku lega dengan keluarnya spermaku . “ Iya Mas ganteng, keluarkan dan habiskan spermaku didalam memekku mas, Ahhhhhh…, ” pintanya dengan nada bicara yang terlihat puas. Aku habiskan semua spermaku didalam vagina mbak jamu hingga tetes terakhir. Sembari menikmati orgasmeku aku jilati leher dan telinga mbak jamu dengan penuh nafsu, “ Eughhhh mas, kamu perkasa banget mas, Ahhhh… Sssshhhh…, ” ucap mbak jamu puas. “ Semua ini berkat jamu kuat lelaki dari mbak, hehehe…, ” kataku dengan tertawa kecil. Saat itu aku biarkan beberapa menit penisku masih tertanam didialam vagina mbak jamu setelah spermaku sudah termuntahkan. Setelah aku merasa puas aku cabut penisku dari liang senggama Mbak jamu, dan termuntahlah semua spermaku yang tadi membanjiri vagina mbak jamu. Kamipun duduk sejenak untuk menghela nafas karena lelah setelah bercinta. Selang 10 menit karena mbak jamu harus meneruskan profesinya untuk menjual jamu-jamunya hingga habis diapun segera membersihkan vaginanya di kamar mandi rumahku sekalian dia memakai kostum khas mbak jamu gendong. Akupun juga membersihkan kemaluanku dikamar mandi bersamanya. Setelah kami sudah membersihkan diri kamipun membenahkan pakaian kami. Selesai itu kami kembali keruang tamu, “ Mas makasih yah udah jadi langganan pertamku dipagi ini, oh iya makasih juga ya udah service memek aku tadi,hhe… emuaaachhhh…, ” ucapnya puas dan senang. “ Sama-sama mbak jamu bahenolku, hhe… ini mbak buwat bayar jamunya,makasih bonusnya ya mbak, ” ucapku dengan menyusupkan 2 lembar seratus ribuan pada belahan payudaranya yang mulus itu. “ Ih mas ganteng nakal deh, mash kurang ya gituanya, kapan-kapan aku kasih lagi deh mas, yaudah mas aku pamit dulu ya mas ganteng, dha-dha mas ganteng, ” ucapnya sembari keluar dari rumahku. Cerita Dewasa – “ Iya mbak jamu sayang, dha…. Hati-hati ya dijalan, semoga jamunya laris manis, plakkk…, ” ucapku sembari menepuk pantatnya. “ Aouw… nakal deh.. bey mas ganteng…., ” ucapnya. Mbak jamu lalu pergi dengan menggendong jamunya dibelakang. Aku memperhatikan pantatnya dari belakang berlenggak lenggok sangat sexy dan menggemaskan hingga dia tidak terlihat dari rumahku lagi. Pagi yang cerah sekali, kegalauanku karena PHK hilang seketika berkat mbak jamu janda binal yang doyan ngentot,hhay. Semenjak skandal sex pagi itu aku selalu menanti kedatangan mbak jamu yang datangnya tidak tentu itu. Semoga mbak jamu itu kembali kerumahku dan aku bisa mendapatkan kepuasan sex dengan janda muda penjual jamu itu. Share
cerita dewasa tukang jamu